Sekarang sudah banyak sekali band - band indie yang sudah maju. Indie disini dalam arti yang lebih luas, tidak hanya Indie dalam hal musikalitas, tetapi indie dalam segala hal yang bersangkut paut dengan do it yourself. Apalagi untuk beberapa kota besar di Indonesia, sebut saja Bandung dan Jakarta yang memang menjadi kiblat musik Indonesia. Menjadi band indie sangatlah nikmat disana Para anak mudanya jelas - jelas mensupport tanpa harus memandang apapun, asalkan musiknya bagus pastilah support dari berbagai pihak mengalir.
Tapi itu kalo di Jakarta dan Bandung :)
Bagaimana kalau di Jogjakarta? Semenjak Sheila dan Jikustik menjadi band nasional, nafas kehidupan band - band di Jogjakarta menjadi bersemangat sekali. Begitupula para perusahaan rekaman yang mulai banyak melirik Jogja sebagai ladang baru band - band yang berkualitas. Sudah cukup banyak juga band - band lokal Jogja yang akhirnya bisa menjadi band tingkat nasional. Sebut saja setelah era Sheila itu ada The Rain, Seventeen, Endank Soekamti, dan yang paling baru adalah Bre serta masih banyak yang lain lagi.
Tetapi kalo hal diatas itu bisa dianggap sebagai tolak ukur bahwa menjadi band lokal indie di Jogja itu menyenangkan, itu mungkin adalah anggapan yang salah Berikut beberapa hal mengapa menjadi band indie di Jogja itu tidak semenyenangkan menjadi band indie di kota lain seperti Bandung dan Jakarta.
Fee Manggung
Mungkin semua anak band Jogja setuju kalo fee manggung di Jogjakarta itu sangat rendah. Bukannya SOKtetapi kebanyakan Event Organizer di jogja itu tidak terlalu menghargai band - band lokal Indie, mereka menganggap tanpa harus dibayarpun band - band Jogja ini sudah senang bisa tampil diacaranya. Padahal tentu saja ada cost productionnya kan? ongkos latihan? ongkos peralatan (ganti senar,dll)..Sebenarnya kalau memang EO tidak ada budget, fee manggung tidak terlalu menjadi masalah. Tapi yang kadang terjadi adalah : Acara event gede dengan sponsor produk cukup ternama tetapi dibilang tidak ada fee buat band - band yang tampil. Atau kalaupun ada fee kadang fee yang dibayarkan tidak masuk akal :(
Masih berkaitan dengan hal diatas. Kadang malahan ada EO yang ngemplang buat ngasih bayaran kepada band lokal yang sudah tampil (kejadian bandku sendiri), padahal sponsor dibelakangnya gede :wow: Kalaupun diawal dari pihak band memberikan kontrak kerjasama, pasti ada beberapa EO yang tidak mau, dengan alasan tidak mempercayai EO yang bersangkutan. Memang tidak semua EO sih, ada juga beberapa yang memberikan fee yang sangat sesuai dan memakai kontrak kerjasama untuk kepentingan kedua belah pihak.
Satu hal lagipersaingan harga band - band lokal Jogja sangatlah sengit. Beberapa tahun lalu vokalis bandnya -TikaBanget- sempat berkoar masalah ini. Karena ada salah satu band yang juga sudah ngeluarin album membanting harga fee manggung mereka sangat rendah sekali sehingga merusak harga pasaran bagi band - band yang sekelas. Tentu ini juga sedikit banyak menjadi salah satu hal mengapa menjadi band lokal Jogja tidaklah terlalu nyaman.
Jarak
Kalo yang ini sebenarnya adalah masalah jarak yang jauh antara Jogjakarta dan Jakarta sebagai pusat bisnis musik. Karena berbagai label musik besar, dan kantor media berkantor di Jakarta, maka kadang mereka malas untuk melihat keadaan band - band lokal Jogja yang sedang in sekarang. Coba lihat The Brandals, The Upstairs(dulu)mereka band indie dari Jakarta tetapi punya nama yang cukup menasional. Padahal kalo boleh jujur, banyak band lokal Jogja yang juga tak kalah menariknya dengan band - band dari Bandung dan Jakarta. Walaupun sekarang katanya sudah jamannya internet, tetapi jarak tetaplah menjadi masalah. Ini juga yang mengakibatkan The Rain dan Endank Soekamtie sementara pindah ke Jakarta untuk melancarkan urusan mereka. Kadang saya berandai - andaiandai saja jarak Jogja dan Jakarta itu seperti Jogja - Semarang, tentu band - band lokal Jogja bisa lebih mengkilap kesuksesannya :wow:
Support Penontonnya
Masih ada beberapa lagi sebenarnya, daripada bosan mending besok dilanjutin lagi yah :) Yang jelas keep support your local band.Kalau masalah support penontonnya, terutama anak mudanya.semua anak band Jogja pasti setuju kalau main di Jogjakarta itu rasanya pasti ga enak. Mau main pol - polan seenerjik mungkin, sebagus mungkin, palingan yang tepuk tangan cuma satu - dua orang. Berbeda kalo yang main band yang sudah punya namasemua penonton langsung berdiri, langsung keplok - keplok dari awal mainPengalaman saya sendiri, main di daerah (diluar Jogja) lebih menyenangkan, kita main seperti lebih dihargai, penontonnya antusias, EO penyelenggara juga baik semua. Dan ini bukan cuma saya yang bilang, coba tanya sama band lokal Jogjapasti mereka jawab manggung diluar Jogja lebih menyenangkan.
best regards
ceers n beers
ironepunx