Suatu hari ... Mas Tono, suamiku berpamitan karena hendak mengikuti pelatihan ADUM di luar kota selama satu bulan. Ia harus dikarantina di suatu lokasi dan baru bisa pulang seminggu sekali. Sehingga aku harus berada di rumah sendirian selama mas Tono mengikuti pelatihan pra jabatan itu. Mah ...mulai besok papah harus mengikuti pelatihan pra jabatan di Kota Y selama satu bulan. Tapi mamah nggak usah khawatir pasti papah seminggu sekali pulang atau kalau mamah mau setiap malam minggu mamah yang datang ke kota Y nanti kita nginap di hotel sekalian nengok anak-anak begitu kata suamiku. Ya enggak apa-apa kok pah..!! Gini aja ... biar mamah ada teman di rumah itu si Eka suruh tidur di sini buat nemenin mamah! Iya deh pah... nanti mamah minta ijin sama Yu Parmi biar si Eka tidur di sini. Akhirnya kesempatan datang pula desisku dalam batin. Sore itu aku dengan diantar mas Tono menyambangi rumah Yu Parmi dan meminta ijin buat Eka agar tidur di rumahku selama mas Tono berada di kota Y. Saat itu pula aku meminta tolong agar Yu Parmi datang ke rumahku seminggu dua kali untuk bersih-bersih. Malam itu mas Tono mencumbuku habis-habisan sebelum berangkat ke kota Y keesokan harinya. Aku sampai kewalahan melayani napsu mas Tono yang menyetubuhiku sampai tiga kali malam itu. Berbagai gaya kami praktekkan hingga kami menggelepar kecapaian. Bahkan menjelang berangkat, mas Tono kembali menyergapku. Aku sedang membereskan meja makan setelah kami sarapan. Mas Tono yang sudah mengenakan seragam dinasnya tiba-tiba menyergapku dari belakang. Tangan kekar mas Tono memeluk tubuhku yang gendut dan bibirnya menciumi leherku dengan ganasnya. Tubuhku didorong hingga mepet ke bak cucian. Kemudian disingkapkannya dasterku hingga ke pinggang lalu celana dalamku ditariknya hingga ke batas lutut. Mas ... nanti telat lho...akhhh desisku sambil mengingatkan kalau ia harus segera berangkat. Biarin deh mam...telat dikit gak apa-apa.. mulutnya menjawab tetapi tangannya terus melepas sabuk celananya dan memelorotkannya sekaligus celana dalamnya. Aku merasakan betapa batang kemaluan mas Tono yang sudah keras menempel ketat di belahan pantatku yang tambun dan lebar. Tangan mas Tono lalu bergerak meraba-raba perutku yang gendut sambil menekan-nekan batang kemaluannya hingga semakin ketat menempel di celah pantatku. Aku ikut menggerak-gerakkan pantatku agar mas Tono puas karena batang kemaluannya terjepit di antara perutnya dan belahan pantatku. Batang itu demikian keras dan hangat menempel di belahan pantatku. Aku melenguh dan merasakan bahwa selangkanganku mulai basah karena terangsang saat tangan mas Tono menggesek-gesek celah hangat di selangkanganku. Apalagi saat jari-jaari mas Tono dengan lincahnya mulai bermain-main di daerah sensitifku ini. Punggungku ditekan mas Tono hingga aku seperti menungging di atas bak tempat mencuci. Lalu mas Tono mulai mencucukkan batang kemaluannya ke celah sempit di selangkanganku yang sudah licin. Perlahan namun pasti batang kemaluan mas Tono mulai menerobos liang senggamaku. Aku mendesah menahan sensasi nikmat saat batang kemaluan mas Tono mulai menggesek dinding lubang kemaluanku. Aku ikut menggoyangkan pinggulku saat mas Tono mulai mendorong pantatnya hingga seluruh batang kemaluannya terjepit erat di lubang kemaluanku. Tubuh kami seolah menyatu dengan batang kemaluan mas Tono sebagai pasak yang menyatukan tubuh kami. Aku terus menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan mas Tono. Aku merasa betapa buah dadaku yang besar terguncang-guncang seirama hentakan pantat mas Tono yang menghajar lubang kemaluanku melalui tusukan-tusukannya yang dilakukan dari belakang. Aku membayangkan seolah-olah mas Tono sedang menyetubuhi gajah bengkak! (Tubuhku memang gendut seperti gajah bengkak!!) Mas Tono semakin liar mengayunkan pantatnya. Tangannya yang kekar mencengkeram kedua belah bongkahan pantatku dan mulutnya menggeram saat aku merasakan betapa ada semprotan-semprotan cairan hangat menyembur di dalam lubang kemaluanku. Aku tahu mas Tono sedang mencapai orgasme. Maka aku membantunya mengantarkan mas Tono ke puncak kenikmatan yang maksimal dengan menggerakkan pantatku semakin liar. Kami terus bergerak liar hingga mas Tono menekan pantatku seolah-olah menyuruhku berhenti bergerak. Su..sudah mahhh! Arghhhh.... mas Tono dengan suara tertahan mencoba menghentikan gerakanku. Batang kemaluannya yang terjepit erat dalam genggaman liang kemaluanku serasa diperas dan dipelintir saat aku memutar pinggulku. Beberapa saat kemudian napas mas Tono mulai kedengaran beraturan. Mulutnya membisikkan kata-kata mesra di teligaku yang membuatku sangat bahagia memiliki mas Tono sebagai suamiku. Kamu hebat sayang...aku sangat puas dibuatnya mas Tono membisikkan kata-kata mesra ditelingaku setelah ia orgasme barusan. Itu buat bekal papah di penataran...kan seminggu lagi kita baru ketemu desisku manja sambil sedikit menggoyangkan pantatku. Batang kemaluan mas Tono yang semakin melemas mulai terdorong keluar dari jepitan lubang kemaluanku. Dan plop!! Akhirnya keluar sudah seluruh batang kemaluan mas Tono. Sisa-sisa air maninya menetes ke celana dinasnya. Tuh pah...celanamu jadi kotor kan Biarin mah...anggap saja itu sebagai prasasti Kelakar mas Tono sambil memencet hidungku.
Jam 07.15 tepat mas Tono berangkat ke kantor dengan didahului cium pipi kanan dan kiri sebagai pamitan. Demikianlah seks kilat yang kami lakukan di pagi saat keberangkatan suamiku ke pelatihan di luar kota itu. Aku sebenarnya belum mencapai orgasme saat mas Tono selesai dengan kebutuhannya. Akan tetapi aku tidak tega untuk meminta penuntasan darinya karena ia harus segera berangkat. Aku pendam sedikit kekecewaan setelah digantung oleh mas Tono dalam persetubuhan pagi tadi. Malam ini adalahmalam pertama aku ditinggal mas Tono untuk mengikuti pelatihan di instansinya. Aku yang masih belum mencapai orgasme sejak persetubuhan tadi pagi merasa sangat gelisah. Liang kemaluanku terasa berdenyut-denyut menuntut pemenuhan. Eka ...ayo mandi dulu sebelum bobok aku memerintah Eka anak asuhku untuk mandi dulu sebelum tidur. Nanti kamu bobok sama ibu ya Iya buu... Aku lalu melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhku tanpa terkecuali BH dan CD ku. Sehingga aku benar-benar bugil saat itu dan berbaring di atas kasurku yang empuk. Aku lalu menutupi tubuh bugilku hanya dengan selimut agar tidak kedinginan karena AC di kamarku. Ayo sini Ka..bobok di sini dikeloni ibu perintahku pada Eka. Lepas baju dan celanamu agar tidurnya enak. Eka menurut saja tanpa malu-malu. Dasar anak kecil!! desisku dalam hati. Titit Eka yang masih kecil tampak menggantung mirip cabai merah. Ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Mungkin sebesar jari manisku. Lalu Eka naik ke tempat tidurku dan berbaring di sampingku. Kututupi tubuh telanjang Eka dengan selimutku, sehingga kami sama-sama telanjang di bawah selimut. Bulu romaku berdesir saat paha telanjang Eka menyentuh pahaku yang telanjang. Hasratku yang tadi belum tertuntaskan kembali bergejolak menuntut pemenuhan. Ka...kamu biasanya tidur sama siapa di rumah? Sama si mbok bu.. Ka ... ibu kan sudah lama tidak punya anak kecil, Eka mau kan bobok sambil netek sama ibu? I..iya bu... Aku lalu merangkul tubuh telanjang Eka dan menyodorkan tetekku yang gembung. Puting buah dadaku yang besar dan kecoklatan segera disedot mulut kecil Eka anak asuhku. Aku merasa betapa gejolak napsuku semakin bergolak saat mulut kecil Eka menyedot-nyedot puting payudaraku. Sekarang ganti yang ini Ka ... desisku agak gemetar menahan napsu sambil menyodorkan puting yang sebelah kanan. Karena agak kesulitan, kusuruh Eka agar naik ke atas tubuhku hingga ia tengkurap menindihku. Tubuhku semakin meriang saat tubuh Eka yang telanjang menindihku sambil mulutnya terus menyedot-nyedot puting payudaraku. Perlahan namun pasti aku merasakan betapa titit Eka yang menempel ketat di atas gundukan kemaluanku mulai mengeras. Normal bukan?? Walau pun ia masih kecil, tetapi naluri khewaniah yang ada pada dirinya sudah mulai bekerja. Tititnya mengeras dan berdenyut-denyut di bawah sana. Kulirik wajah Eka yang sedang asyik menyedot puting payudaraku. Kulihat warna rona kemerahan pertanda agak malu. Enggak apa-apa Ka...Ibu malah senang kalau kamu ternyata anak normal aku berusaha menenangkannya. E.ee i..iya bu...habis Eka tidak pernah netek sama simbok Tanganku mengelus-elus punggung Eka yang terus menyedot puting payudaraku. Bulu-bulu halus di tubuh Eka mulai merinding saat tanganku mengelus lembut punggung bawahnya. Tanganku lalu menekan pantatnya hingga tititnya yang sudah mengeras semakin ketat menekan gundukan bukit kemaluanku. Lho ini kenapa Ka tanyaku menggoda sambil mengedut-ngedutkan kemaluanku. Eka menjadi agak malu saat aku mengedut-ngedutkan gundukan bukit kemaluanku yang tertekan tititnya dengan ketat. Eka mau yang lebih enak? desisku perlahan. I...iya bu! jawabnya sambil menganggukkan kepalanya. Nah Eka sekarang bobok terlentang biar ibu bikin Eka lebih enak ya Eka menurut apa yang kukatakan. Dilepaskannya mulutnya dari puting payudaraku dan berbaring terlentang di sampingku. Aku lalu mulai menjilati kedua puting Eka secara bergantian. Lidahku terus turun ke bawah ke arah perutnya yang halus. Tubuhnya menggerinjal saat lidahku mulai menyusuri pusarnya dan terus ke bawah ke arah selangkangannya. Tubuh Eka seolah tersentak saat lidahku dengan gemas mulai menjilati batang tititnya yang sudah sangat keras. Tubuhnya kian bergetar saat tititnya kukulum dan gerakkan kepalaku maju mundur sehingga tititnya bergerak keluar masuk di mulutku. Akhhh... Eka mendengus tertahan seolah sedang menahan sesuatu. Aku mengerti pasti anak ini sebentar lagi akan mencapai orgasme. Aku lalu menghentikan aksiku. Aku lalu merangkak di samping Eka dan mengambil posisi menungging. Ayo Ka...masukkan tititmu ke sini perintahku sambil menunjukkan lubang di mana Eka harus memasukkan tititnya. Lalu Eka berdiri di belakang pantatku dan mendekatkan tititnya ke arah lubang yang kutunjuk. Tanganku ikut membantu titit Eka membimbingnya mencucukkan ke lubang anusku yang sudah kubasahi dengan air ludahku. Ayo dorong Ka .. Eka lalu mendorong pantatnya hingga tititnya mulai menerobos kehangatan lubang anusku. Aku merasa kenikmatan mulai mengelitikku saat titit Eka menyeruak dinding anusku. Tarikhhh pelan-pelanhhh... aku memerintahkan Eka untuk menarik mundur. Doronghhhh Aku memberi perintah selama beberapa kali hingga Eka mulai memahami apa yang harus dilakukannya. Secara naluriah Eka sudah mulai mampu bergerak sendiri untuk mencari kenikmatan yang lebih tinggi. Pantat Eka terus bergerak maju mundur hingga tititnya semakin lancar keluar masuk dalam lubang anusku. Gerakan Eka semakin cepat dan mantap. Tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat. Bu... Eka mau pipisssh Terus Kaa.. biar pipis di dalamhhhh aku terus mendesis dan mulai memutar pantatku agar Eka lebih cepat orgasme. Beberapa detik kemudian aku merasakan betapa titit Eka menyemburkan air hangat di dalam lubang anusku. Ya itulah orgasme seorang anak kecil, yaitu mengeluarkan air kencing yang sangat banyak!! Aku terus bergerak semakin liar karena aku sendiri merasa hampir orgasme. Aku terus bergerak dan tiba-tiba tubuhku seperti tersengat arus listrik. Perutku terasa kejang saat aku mencapai orgasme. Eka sendiri tubuhnya mulai meliuk dan ambruk di atas tubuhku yang sedang menungging. Kulirik kaca besar yang menghiasi kamar tidurku dan aku hampir tertawa karena membayangkan diri kami seperti bangkong (kodok yang besar) sedang kawin. Kalau bangkong sedang kawin biasanya betinanya yang besar menggendong jantannya yang bertubuh kecil. Sama seperti keadaan diriku yang bertubuh gendut sedang menggendong tubuh anak kecil. Lalu sama seperti apa yang dilakukan mbak Tatiek, saat air kencing anak itu memenuhi rongga dalam perutku, aku bertahan 15 menit bahkan dengan lebih menunggingkan tubuhku agar air kencing Eka jangan sampai tumpah ke kasurku. Tanganku lalu menutup lubang duburku agar air kencing Eka tidak menetes di atas kasurku. Saat aku ke kamar mandi dan mengeluarkan air kencing itu, kotoran yang seperti lemak ikut keluar disertai sedikit tinja berbaur menjadi satu. Baunya minta ampun deh!! Kalau pembaca enggak percaya silahkan baui sendiri...he..he..he!! Aku kemudian mandi dengan shower air hangat yang ada di kamarku. Setelah aku selesai kemudian kupanggil Eka agar mandi lagi. Gimana tadi? Enak enggak? Emm..e..enak bu? Eka mau yang lebih enak lagi enggak? Ma..mau buu! Masih dalam keadaan telanjang bulat, aku lalu duduk di tepi kasur. Kusuruh Eka menetekku lagi sambil berdiri. Tubuhnya kupeluk dan tanganku mulai meraba seluruh tubuh Eka yang kecil. Napas Eka mulai memburu saat tanganku mulai mengelus-elus tititnya. Greng!! Titit Eka langsung tegak saat tanganku mulai meremas dan mengelus dengan perlahan. Kutekan kepala Eka hingga mulutnya mulai bergerak turun ke arah perutku yang tambun. Aku sangat menikmati sedotan-sedotan mulut anak kecil itu. Ayo ciumi yang sebelah sini Ka aku memerintahnya untuk berjongkok di hadapanku dan mendorong kepalanya ke arah selangkanganku yang kubuka lebar-lebar. Masukkan lidahmu di sini desisku sambil menguakkan labia mayoraku dengan kedua jariku.
Akhhh... aku mendesis menahan nikmat saat lidah Eka mulai mengais-ngais liang kemaluanku. Lidahnya yang kasar dan hangat menyentuh-nyentuh tonjolan klitorisku sehingga menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa. Tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Terushhh Ka...terushhh ouchhhh aku semakin liar dan menekan kepala anak itu agar semakin ketat menekan selangkanganku. Tubuhku terlonjak-lonjak saat aku mencapai orgasme. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.... Aku sangat menikmati orgasmeku ini. Beberapa saat kemudian setelah napasku mulai teratur, aku menyuruh Eka untuk berbaring. Aku menciumi puting Eka bergantian kanan dan kiri. Tangannya kubimbing ke arah payudaraku dan kusuruh ia meremasnya. Tubuh Eka mulai bergetar. Tititnya yang tegak berdiri kelihatan sangat lucu. Lidahku terus bergerak menyusur setiap jengkal kulit di tubuh Eka. Tubuhnya semakin menggerinjal saat mulutku dengan lincah mulai menghisap batang tititnya. Tititnya terasa berkedut-kedut di dalam kuluman mulutku. Akhh...ohhh mulut Eka terus menceracau tak karuan. Matanya terpejam seolah-olah sedang menahan sesuatu. Aku menghentikan aksiku dan mulai berjongkok di atas kemaluan Eka. Tititnya yang berdiri kencang kupegang dan kuarahkan ke lubang kemaluanku yang sudah sangat licin. Aku menurunkan pantatku perlahan-lahan hingga titit Eka mulai tertelan lubang kemaluanku. Sleeppp!! Batang titit Eka yang kecil tertelan lubang kemaluanku dengan mudahnya. Aku merasakan betapa titit Eka berdenyut-denyut dalam jepitan lubang kemaluanku. Aku mulai menggerakkan pantatku berputar dan maju mundur sehingga klitorisku bergesekan dengan titit Eka yang tertanam dalam liang kemaluanku. Aku merasakan bahwa kenikmatan mulai menjalar dalam diriku. Aku terus bergerak memutar mencari sensasi nikmat di liang kemaluanku. Tubuhku mulai bergetar saat aku merasa ada sesuatu yang hendak meledak di dalam sana. Aku semakin liar bergerak. Akhhh....okhhh aku menggelinjang dan tubuhku tersentak saat aku mencapai orgasmeku. Aku terus bergerak semakin liar hingga akhirnya tubuhku yang tambun ambruk di atas tubuh Eka. Tubuh Eka seolah-olah hilang terbenam dalam kasurku karena tertindih tubuhku yang tambun. Keringat sudah membasahi tubuhku. Lubang anusku berkedut-kedut setelah aku mencapai orgasme ini. Setelah napasku mulai beraturan, aku melepaskan batang titit Eka dari jepitan lubang kemaluanku. Aku lalu berbaring terlentang di samping tubuhnya. Kemudian kutarik tubuh Eka agar naik ke atas tubuhku. Tititnya yang masih kencang kubimbing ke lubang kemaluanku. Pantat Eka kutarik dengan jepitan kedua pahaku sehingga tititnya melesak ke dalam lubang kemaluanku yang sudah sangat licin. Kini ia semakin pintar. Hal ini terbukti dengan gerakannya yang otomatis tanpa perlu kukomando lagi. Ia mulai mengayunkan pantatnya hingga tititnya bergerak keluar masuk dalam lubang kemaluanku. Aku yang sudah capai tetap bergerak mengimbangi ayunan pantatnya. Kuputar pinggulku dengan pelan. Hal ini membuat mata anak itu mulai membeliak. Tubuhnya mulai menegang. Gerakan anak itu semakin cepat dan napasnya mulai memburu. Aku mengerti bahwa anak ini sudah mendekati puncak kenikmatannya. Gerakan pantatku semakin cepat menyongsong ayunan pantatnya. Tubuh Eka mulai meliuk-liuk di atas perutku. Aku terus mempercepat putaran pantatku. Keringat kami semakin deras mengucur membasahi tubuh kami. Akhhh.... Eka menjerit panjang. Tititnya berkedut-kedut dalam jepitan lubang kemaluanku. Surrrrrrrrrr.... Eka mengeluarkan air kencing sebagai tanda bahwa ia telah mencapai orgasmenya. Banyak sekali air kencing yang menyembur dalam lubang kemaluanku. Air kencing Eka menyemprot masuk ke dalam rahimku, aku secepatnya mengganjal pantatku dengan bantal agar air kencing itu tidak tumpah. 15 menit kemudian aku kencingkan di kamar mandi, tetapi yang keluar bukan hanya air kencingnya Eka saja, tapi juga lemak (karena air kencing itu kelihatan seperti berminyak-minyak) dan aromanya sangat bau sekali. Aku hampir muntah dibuatnya!! Aku melakukannya selama berkali-kali dengan Eka hingga usianya menginjak 11 tahun. Bila anak itu sudah mulai mengeluarkan sperma, aku menggantinya dengan anak yang lain. Aku selalu mencari anak asuh yang lugu dan kuperkirakan tidak akan berani mengadukan apa yang terjadi kepada orang lain. Hanya satu kesulitanku, yaitu cara untuk merayu anak itu agar mau memenuhi keinginanku. Itu merupakan hal yang sangat sulit sampai dia bisa dipakai dan tidak mengadukan kepada siapa-siapa. Setiap kali anak itu kencing di anus atau di lubang vagina, aku memberinya upah sebanyak Rp.10.000,- . Khasiatnya benar-benar josss! Lebih joss daripada extra joss! Tubuhku yang berbobot 74 Kg, hanya dalam waktu enam bulan sudah mulai menyusut menjadi 55 Kg dan serasi dengan bentuk dan tinggi tubuhku. Kulitku pun mulai kencang seperti sedia kala aku menjadi tetap awet muda. Ketika ini kutularkan kepada teman akrab lainnya, mulanya mereka tertawa geli. tapi setelah dicoba, ternyata sangat ampuh untuk kecantikan dan kulit serta keriput. Cara diet ini lebih ampuh dibandingkan makanan diet yang diiklankan di TV, dan jauh lebih nikmat pula! Terserah pembaca nantinya mau percaya atau tidak, tapi ini juga sebuah solusi buat perempuan setengah baya macam aku. Yang jelas aku dan beberapa temanku yang semula pada gembrot sekarang menjadi langsing kembali berkat Program Diet Nikmat. Demikian pembaca kisah yang dituturkan oleh Ibu Sr di kota S. Semoga apa yang dituturkannya menjadi semacam panduan diet bagi ibu-ibu yang bertubuh gembrot dan ingin menjadi langsing dengan cara efektif dan nikmat.