Komunitas Anak Mataram

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Kisah 1000 Hari Sabtu


Guru

Status: Offline
Posts: 510
Date:
Kisah 1000 Hari Sabtu


> Kisah 1000 Hari Sabtu
> Shared by Fr. Rick of Kingston , NY
>
> Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi.  Mungkin karena adanya
> keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin
> juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja.  Apapun
> alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.
>
> Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan
> membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di
> tangan lainnya.  Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah
> menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.
>
> Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara
> Bincang-bincang Sabtu Pagi.  Aku dengar seseorang agak tua dengan suara
> emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang
> di telpon yang
> dipanggil "Tom".  Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa
> obrolannya.
>
> "Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu.  Aku yakin
> mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus
> meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering.  Sulit kupercaya kok
> ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk
> memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Untuk menonton pertunjukan tarian
> putrimu pun kau tak sempat".
> Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku
> mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam
> hidupku".
>
> Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya.
> "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung.
> Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun.  Ya aku tahu, ada yang lebih
> dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun.
> Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang
> merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang
> selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak
> ke hal yang lebih penting".
>
> "Tahu tidak,  setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua
> detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan
> 2800 hari Sabtu.  Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup
> sampai 75 tahun,
> maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa
> kunikmati".
>
> "Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada.
> Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng
> itu.
> Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang
> kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio.  Setiap Sabtu sejak itu,
> aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .
>
> "Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku
> lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam
> hidupku.
> Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia
> ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan
> segala prioritas hidupmu".
>
> "Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan
> teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi
> ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku
> befikir,
> kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah
> telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan
> dengan orang-orang yang kusayangi".
>
> "Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa
> melewatkan  lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan
> aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"
>
> Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa
> terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu.
> Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan
> segalanya.  Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu,
> tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan
> sebuah kecupan.
>
> "Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".
>
> "Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.
>
> "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku,
> "Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak?
> Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli
> kelereng."
>
> SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL
> AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

__________________
Mataram UnderGround!!!!
Bergerak Menyelinap, Merangkak Sambil Tiarap,
Menyerang Tanpa Sayap Untuk #mataram....
Maju Terussssssssss!!!!!!!!!
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard