Apakah ketika terbangun di pagi hari Anda langsung menyalakan komputer untuk mengakses internet atau tiba-tiba di tengah malam Anda sering terobsesi untuk mengecek e-mail? Jika iya, mungkin Anda perlu berhati-hati, karena bisa jadi Anda sudah termasuk pecandu internet.
Setidaknya begitulah hasil riset dari sekelompok para peneliti dunia terkait penyimpangan yang terjadi pada pecandu internet. Menurut riset yang menganalisis sampel berusia 16 hingga 60 tahun tersebut, jika para pecandu ini tidak bisa melampiaskan hasrat mereka untuk online maka dikhawatirkan orang tersebut bisa menjadi depresi.
"Pecandu internet tidak hanya menyatakan pada suatu keinginan, tetapi lebih daripada itu. Ini sudah termasuk permohonan yang mendalam. Mereka (pecandu internet-red.) sudah seperti para pecandu kopi atau mereka yang kecanduan berbicara via ponsel," ujar Dr Pinhas Dannon dari Universitas Tel Aviv sekaligus pemimpin riset ini.
Para pecandu internet, dikatakan Dr Dannon, selanjutnya bisa mengalami masalah kekurangan waktu tidur, gelisah ketika tidak bisa online, terisolasi dari keluarga dan kelompoknya, kehilangan pekerjaan hingga yang paling parah mengalami depresi yang mendalam.
Seperti dikutip detikINET dari Hindu News, Senin (3/12), kelompok riset ini juga menyimpulkan bahwa mereka yang rentan terjebak kecanduan internet adalah mereka yang merasa kesepian.
"Namun kami juga ingin menyampaikan bahwa kita perlu melihat para pecandu internet dengan beberapa tipe. Dan jika kita tidak mengubah cara kita menggolongkan mereka, maka kita tidak akan bisa memperlakukan mereka dengan cara yang tepat," tandas Dr Dannon.