Aku ingin tersenyum kepadamu hari ini, Walaupun aku tidak dan belum pernah melihat wajahmu. Membayangkanmu adalah seperti usaha menjaring angin namun semoga kau dapat menangkap senyumku. Dan aku mau berkata cuaca di kotamu indah Karena walaupun mendung betah di atap rumahmu Aku tetap ingin mengajakmu menikmatinya dengan senang Aku ingin menyentuh jemarimu saat ini Walaupun kau ribuan mil jauhnya Karena jarak tak pernah menggagalkan sukacita yang keluar dari hatimu. Dan sebelum kuakhiri suratku pagi ini, Anggaplah aku telah memelukmu dengan kata... Sebuah pelukan dari sahabatku untuk mengawali hari ini dalam kehangatan. Arigato..!
keceriaan melenakan apa yg dijalani bersama canda tawa membius keinginan yg tak pernah surut membutakan kesedihan hati yg menjerit hingga lupa arti sebuah persahabatan kebersamaan tak mesti selalu beriringan keceriaan tak harus selalu dinikmati bersama waktu pun tak selamanya mempersatukan kita semua berjalan menuju takdirnya haruskah kecewa dgn apa yg telah terjadi haruskah marah dgn keadaan yg berubah haruskan menumpahkan amarah yg egois haruskah...haruskah...haruskah seperti itu kawan... persahabatan tak bisa dibeli dgn rasa egois persahabatan tak bisa dinilai oleh waktu yg sempit persahabatan tak akan ternoda oleh kemarahan sesaat persahabatan tak akan terusik oleh perasaan yg semu
Aliran kata ini mengalir Melewati layar monitor yang menerang Bunyi derik - derik dari alat penyampai pesan teks Ku buka sebait kata salam
Rasa kekaguman Puja dan puji yang mengharubirukan Mengalir melewati pendaran bola mata Seiring tetesan hujan yang mulai menderas
Namun ...... Itu hanyalah sebatas dunia maya Sebuah tempat bagi beberapa pemimpi Atau pun membunuh waktu yang terbuang
Ah mungkin aku terlalu naif menilai mu Dan mungkin saja ketulusan itu akan terdapatkan Dan biarkan jalinan kata ini tmengalir teruraikan Bersama sebuah dunia tanpa batas jarak dan ruang