Wanita diketahui memiliki masa kesuburan yang terbaik antara usia 23-25 tahun. Setelah usia 35 tahun, wanita akan mengalami penurunan tingkat kesuburan. Jadi tidak salah jika kita mulai memperhatikan kesuburan mulai saat ini.
Berikut ini tips bagaimana memelihara dan menjaga kesuburan:
Menangani stres
Stres akan menghasilkan adrenalin berlebihan yang dapat menghalangi sirkulasi menstruasi. Jika tingkat adrenalin kita terkontrol, maka hal itu akan menghalangi hormon progesteron untuk menunda ovulasi atau menghentkan sirkulasi ovulasi secara menyeluruh.
Mengurangi konsumsi kafein
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang minum lebih dari empat cangkir kopi atau enam cangkir teh setiap hari memiliki risiko tiga kali lebih lama untuk mendapatkan kehamilan dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Hal itu disebabkan karena kafein dapat memperlambat penyerapan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan menghasilkan adrenalin yang akhirnya dapat mempengaruhi sirkulasi menstruasi dan ovulasi.
Menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi
Pil dan Intra Uterine Devices (IUD) diketahui dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kesuburan. Kondom adalah alat kontrasepsi bebas kimia yang dapat melindungi tubuh dari berbagai faktor penyebab gangguan kesuburan.
Melakukan check up secara teratur
Deteksi adanya Chlamydia sebagai penyebab utama ketidaksuburan dapat dilakukan dengan smear secara teratur. Konsultasi dengan ahli ginekologi dapat juga membantu mengatasi berbagai masalah, seperti pelvic inflammatory disease atau polycystic ovaries.
Berhenti merokok
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki kecenderungan risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami keguguran dibandingkan mereka yang bukan perokok, dan umumnya mereka sulit untuk mengalami kehamilan melalui bantuan teknik reproduktif. Umumnya anak-anak yang dilahirkan oleh mereka diduga nantinya akan mengalami kemungkinan menopause lebih awal.
Memperhatikan berat badan
Obesitas diketahui dapat memberikan tekanan pada ovarium dan fallopian tube yang menyebabkan terjadinya kesulitan dalam proses melahirkan. Obesitas diketahui juga dapat merubah keseimbangan hormonal di dalam tubuh.