Komunitas Anak Mataram

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Langsing Bukan Berarti Kurang Gizi


Veteran Member

Status: Offline
Posts: 91
Date:
Langsing Bukan Berarti Kurang Gizi


Banyak orang ingin punya badan sempurna dan kebanyakan kita termakan iklan untuk mengurangi berat badan atau membentuk tubuh yang ideal menurut iklan. Permasalahan yang sering kita alami adalah rasa tidak percaya diri karena tubuh dinilai kurang atau tidak ideal, baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri.

Hal itu yang membuat kita jadi tak mau memperhatikan asupan makanan yang bergizi karena yang bergizi itu kita anggap membuat tubuh gemuk atau melar. Padahal, pada masa remaja ini, gizi penting sekali untuk kita perhatikan. Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat menakjubkan pada diri kita, baik secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa "rawan gizi" karena kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya. Sementara kita tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi dan sering tidak mau memenuhinya karena takut gemuk.

Ada beberapa alasan mengapa zat-zat gizi dibutuhkan oleh remaja:

Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan peningkatan berat dan tinggi badan. Pertumbuhan yang sangat cepat dimulai pada usia 10-11 tahun pada cewek, mereka akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 16 kg dan tinggi badan 16 cm. Sebaliknya pada cowok, peningkatan berat dan tinggi badan terjadi pada usia 12-13 tahun, yaitu 20 kg dan 20 cm.

Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi, misalnya tumbuhnya payudara, berkembangnya vagina, penis, bulu-bulu di sekitar kemaluan dan ketiak, dan menstruasi untuk cewek. Kalau kita tidak memperhatikan kebutuhan gizi, maka akan merugikan perkembangan selanjutnya. Terutama pada cewek karena nantinya akan menyebabkan menstruasi tidak lancar, gangguan kesuburan, rongga panggul tidak berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil dan ngidam, serta air susu ibu (ASI) tidak bagus.

Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang mempengaruhi jumlah konsumsi makanan dan zat-zat gizi, dengan contoh sebagai berikut:

1. Dimulainya masa mencari identitas diri, keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya, dan mulai tertarik dengan lawan jenis menyebabkan kita sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat mempengaruhi pola makan kita, misalnya karena takut gemuk kita sarapan dan makan siang atau hanya makan sekali sehari. Padahal itu semua merugikan karena sudah pasti selain kita merasa lapar, juga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita akan terhambat.

2. Kebiasaan "ngemil" yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin, dan mineral) seperti "makanan ringan" yang saat ini banyak dijual di toko-toko. Camilan tersebut dapat mengurangi selera makan. Alhasil, kita hanya mengonsumsi camilan tak bergizi. Sebaiknya, kalau mau ngemil pilih jenis makanan ringan yang bergizi, seperti: roti, kacang rebus, dan buah-buahan.

3. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang juga komposisi gizinya tidak seimbang, yaitu terlalu tinggi kandungan kalorinya, efeknya kita jadi mudah gemuk.

4. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih. Dari hasil penelitian ditemukan orang yang sarapan pagi daya ingatnya akan lebih baik, dapat berpikir jernih dan memiliki tenaga untuk beraktivitas.

Jadi, yang perlu kita perhatikan supaya tetap sehat saat ini dan nanti sampai kita tua adalah hal-hal berikut:

Kita perlu makan makanan dengan menu seimbang, yaitu menu yang beraneka ragam dalam jumlah dan takaran yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi. Menu makanan harus mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Biasakan sarapan. Tidak harus nasi, tapi bisa bubur ayam, bubur kacang hijau, mie dan sayur, susu, atau roti.

Kurangi ngemil yang tidak sehat, ganti dengan makanan yang lebih bergizi atau buah-buahan.

Makanlah makanan sumber zat besi. Makan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, hindari minum teh atau kopi setelah makan (paling tidak satu jam setelah makan).

Minum air bersih dan matang minimal 8 gelas setiap hari.

Gunakan garam beryodium. 

Lakukan olahraga secara teratur. 

Jangan merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang. 

Jangan memakai bumbu penyedap karena akan merugikan kesehatan. 




__________________
Smile
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard