Cerita ini merupakan kejadian yang aku alami diawal tahun 2002 pada saat aku masih menganggur dan belum bekerja. Cerita ini berdasarkan kejadian yang benar-benar aku alami dan aku hanya ingin berbagi cerita saja.
*****
Sore hari waktu menunjukan pukul 4, aku sedang mengitari Gelora Senayan, memang itu sudah menjadi kebiasaanku setelah lulus kuliah dan dalam rangka mencari pekerjaan. Setelah aku lari beberapa putaran, aku beristirahat di sebuah warung yang telah menjadi langgananku setiap aku lari di senayan. Aku selalu menitipkan tas disitu karena pemilik warung tersebut adalah salah satu mantan penjaga sekolah waktu aku sma.
Aku beristirahat sambil membereskan membereskan tasku,memang aku berencana menuju Plaza Senayan untuk membeli keperluan rumah yang diminta oleh ibuku. Ketika aku berjalan hendak ke Plasa Senayan di dekat patung panah tampak sebuah mobil Mercedez hitam membunyikan klakson "OVI..!"suara perempuan memanggilku dari dalam mobil. Aku menengok dan tampak wajah artis perempuan senior. Kita sebut saja Mbak Amy, Mbak Amy ini kira-kira berumur 36 tahun berbeda 9 tahun denganku.
Aku mengenal Mbak Amy ini dari mantan pacarku yang dulu pernah menjadi asistennya "Apa kabar Mbak?" sapaku "Mau kemana kamu Vi? "tanyanya "Mau ke Plaza Senayan Mbak.. aku mau ke hero mau beli keperluan rumah"jawabku lagi "Ya udah bareng aja yuk.. Mbak juga mau belanja sekalian temeinin aku belanja aja ya" ajaknya. Aku mengangguk dan membuka pintu kiri mobil aku letakkan tasku di jok belakang. "Bagaimana kabarnya Mbak?" aku mulai pembicaraan "Baik.. kamu sendiri gimana? Kemana aja nih.. sombong amat gak pernah kerumah Mbak lagi.. mentang-mentang Ririn ngga kerja ama Mbak lagi" balasnya "He he he.. abis Mbak sibuk sih.. aku ngga anak kalo ganggu" ujarku lagi. Ririn itu mantan pacarku yang dulu pernah menjadi asisten pribadinya Mbak Amy ini "Mbak Amy dari mana? koq lewat sini?" tanyaku lagi "Aku dari rumah.. abis di depan hotel M macet banget jadi deh aku lewat sini terus ketemu kamu" jawabnya.
Mbak Amy ini kira-kira tingginya sekitar 167 cm, kulitnya putih bersih, rambutnya lurus panjang & hitam. Amemperhatikan Mbak Amy, hari ini dia memakai rok berbahan katun yang strect warna abu-abu baju kemeja hitam kontras dengan warna kulitnya serta rambutnya dibiarkan tergerai panjang dan sepatu hak tinggi warna hitam. Rambut panjang sampai ke punggung. Aku memang senang memperhatikan penampilan orang. Setelah mendapat parkir kita berdua turun dan langsung menuju Supermarket yang terdapat di basement Plaza Senayan.
Setelah membeli beberapa keperluan dan menemani Mbak Amy berbelanja, kita berdua menuju kasir "OVi.. udah nanti belanjanya kamu biar Mbak aja yang bayar" kata Mbak Amy sambil tersenyum "Gak usah Mbak.. nanti aku bayar sendiri.. lagian juga dikit koq.. kalo banyak ngga pa pa deh Mbak yang bayar" jawabku jahil sambil nyengir "Bisa aja kamu.. udah biar Mbak aja yang bayar" katanya sambil mencubit pinggangku. Aku tidak bisa menolak karena keranjang belanjaku diambilnya dan ditaruh di trolly belanjanya.
Jam menunjukkan pukul 19. 30, "Mbak aku mau ambil tas.. aku pulang naik bis atau taxi aja deh" kataku "eeH.. jangan! Mbak anter kamu pulang ya" jawabnya "Ngga usah deh Mbak.. khan rumah Mbak ama aku ngga searah" jawabku menolak secara halus "Pokoknya Mbak anter kamu pulang! sekarang naik ke mobil" sergahnya. Aku tidak bisa menolak ketika aku didalam mobil "Nah gitu dong.. namanya juga rejeki jadi gak boleh ditolak ya" kata Mbak Amy sambil tersenyum manis, menampakan sederet gigi putih terawat "Iya deh.. aku ngga nolak dianterin ama cewe cakep" jawabku sambil mengambil rokok dari kantongku "Mbak, aku boleh ngerokok ngga dimobil?" tanyaku "Ngerokok aja Vi.. aku juga mau ngerokok.. tolong ambilin rokokku di tas trus tolong nyalain ya.. susah nih sambil nyetir" jawabnya.