Komunitas Anak Mataram

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Kenangan di Jogging Track Senayan


Guru

Status: Offline
Posts: 591
Date:
Kenangan di Jogging Track Senayan


Kenangan di Jogging Track Senayan I

Cerita ini merupakan kejadian yang aku alami diawal tahun 2002 pada saat aku masih menganggur dan belum bekerja. Cerita ini berdasarkan kejadian yang benar-benar aku alami dan aku hanya ingin berbagi cerita saja.

*****

Sore hari waktu menunjukan pukul 4, aku sedang mengitari Gelora Senayan, memang itu sudah menjadi kebiasaanku setelah lulus kuliah dan dalam rangka mencari pekerjaan. Setelah aku lari beberapa putaran, aku beristirahat di sebuah warung yang telah menjadi langgananku setiap aku lari di senayan. Aku selalu menitipkan tas disitu karena pemilik warung tersebut adalah salah satu mantan penjaga sekolah waktu aku sma.

Aku beristirahat sambil membereskan membereskan tasku,memang aku berencana menuju Plaza Senayan untuk membeli keperluan rumah yang diminta oleh ibuku. Ketika aku berjalan hendak ke Plasa Senayan di dekat patung panah tampak sebuah mobil Mercedez hitam membunyikan klakson
"OVI..!"suara perempuan memanggilku dari dalam mobil.
Aku menengok dan tampak wajah artis perempuan senior. Kita sebut saja Mbak Amy, Mbak Amy ini kira-kira berumur 36 tahun berbeda 9 tahun denganku.

Aku mengenal Mbak Amy ini dari mantan pacarku yang dulu pernah menjadi asistennya
"Apa kabar Mbak?" sapaku
"Mau kemana kamu Vi? "tanyanya
"Mau ke Plaza Senayan Mbak.. aku mau ke hero mau beli keperluan rumah"jawabku lagi
"Ya udah bareng aja yuk.. Mbak juga mau belanja sekalian temeinin aku belanja aja ya" ajaknya.
Aku mengangguk dan membuka pintu kiri mobil aku letakkan tasku di jok belakang.
"Bagaimana kabarnya Mbak?" aku mulai pembicaraan
"Baik.. kamu sendiri gimana? Kemana aja nih.. sombong amat gak pernah kerumah Mbak lagi.. mentang-mentang Ririn ngga kerja ama Mbak lagi" balasnya
"He he he.. abis Mbak sibuk sih.. aku ngga anak kalo ganggu" ujarku lagi.
Ririn itu mantan pacarku yang dulu pernah menjadi asisten pribadinya Mbak Amy ini
"Mbak Amy dari mana? koq lewat sini?" tanyaku lagi
"Aku dari rumah.. abis di depan hotel M macet banget jadi deh aku lewat sini terus ketemu kamu" jawabnya.

Mbak Amy ini kira-kira tingginya sekitar 167 cm, kulitnya putih bersih, rambutnya lurus panjang & hitam. Amemperhatikan Mbak Amy, hari ini dia memakai rok berbahan katun yang strect warna abu-abu baju kemeja hitam kontras dengan warna kulitnya serta rambutnya dibiarkan tergerai panjang dan sepatu hak tinggi warna hitam. Rambut panjang sampai ke punggung. Aku memang senang memperhatikan penampilan orang. Setelah mendapat parkir kita berdua turun dan langsung menuju Supermarket yang terdapat di basement Plaza Senayan.

Setelah membeli beberapa keperluan dan menemani Mbak Amy berbelanja, kita berdua menuju kasir
"OVi.. udah nanti belanjanya kamu biar Mbak aja yang bayar" kata Mbak Amy sambil tersenyum
"Gak usah Mbak.. nanti aku bayar sendiri.. lagian juga dikit koq.. kalo banyak ngga pa pa deh Mbak yang bayar" jawabku jahil sambil nyengir
"Bisa aja kamu.. udah biar Mbak aja yang bayar" katanya sambil mencubit pinggangku.
Aku tidak bisa menolak karena keranjang belanjaku diambilnya dan ditaruh di trolly belanjanya.

Setelah membayar, Mbak Amy mengajak aku makan tapi sebelum itu kita menaruh belanjaan ke mobil terlebih dulu. Mbak Amy dan aku makan di sebuah café B di lantai 3 mall tersebut
"Kamu mau makan apa? Pesen aja jangan malu-malu.. ini Mbak yang traktir" ujarnya
"Oke Mbak.. kalo ditraktir sih aku gak nolak.. namanya juga rejeki" jawabku.
Mbak Amy mencubit tanganku sambil mengatakan, "Kamu ini masih aja usil"
Aku dan Mbak Amy memesan makanan dan minuman. Kami ngobrol dan mengobrol tentang keluarganya juga hubunganku dengan tentang mantan pacarku.

Jam menunjukan pukul 18. 30, aku dan Mbak Amy keluar dari café B dan berjalan menuju dept. store yang tidak jauh dari café B
"OVi.. temenin Mbak beli pakaian dulu ya.. kata Ririn kamu pinter milih baju"
"Ah.. bo'ong tuh.. percaya aja di bo'ongin" Balasku.
Kita berdua jalan menuju satu butik ternama. Setelah menbayar, Mbak Amy membawa 2 kantong kertas besar berisi pakaian baru. Rupanya Mbak Amy telah memesan pakaian tersebut jadi kami berdua tidak terlalu lama di dalam butik tersebut. Aku membantu Mbak Amy membawa belanjaannya yang lumayan banyak, sesampainya di mobil aku meletakkan belanjaannya di dalam bagasi mobil.

Jam menunjukkan pukul 19. 30, "Mbak aku mau ambil tas.. aku pulang naik bis atau taxi aja deh" kataku
"eeH.. jangan! Mbak anter kamu pulang ya" jawabnya
"Ngga usah deh Mbak.. khan rumah Mbak ama aku ngga searah" jawabku menolak secara halus
"Pokoknya Mbak anter kamu pulang! sekarang naik ke mobil" sergahnya.
Aku tidak bisa menolak ketika aku didalam mobil
"Nah gitu dong.. namanya juga rejeki jadi gak boleh ditolak ya" kata Mbak Amy sambil tersenyum manis, menampakan sederet gigi putih terawat
"Iya deh.. aku ngga nolak dianterin ama cewe cakep" jawabku sambil mengambil rokok dari kantongku
"Mbak, aku boleh ngerokok ngga dimobil?" tanyaku
"Ngerokok aja Vi.. aku juga mau ngerokok.. tolong ambilin rokokku di tas trus tolong nyalain ya.. susah nih sambil nyetir" jawabnya.

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard