Komunitas Anak Mataram

Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Pelacur yang bertasbih


Guru

Status: Offline
Posts: 510
Date:
Pelacur yang bertasbih


Pelacur Yang Bertasbih
Suatu hari ada vestival MTQ khusus untuk para pelacur di kota buaya,
Surabaya, yang ditempatkan di Bangunsari, komplek pelacuran kelas
populis
terbesar di kota itu. Tiba-tiba seorang pelacur dengan pakaian ketat,
eksotis dan menantang, datang dengan membawa tasbih di arena itu.
Tasbihnya terus berputar, sesekali mulutnya komat-kamit, mendesahkan
dzikir. Sebuah pemandangan yang ekstrim!

Acara itu cukup mengundang perhatian publik, sekaligus mengharukan dan
menyayat hati. Betapa tidak, acara itu dimulai dengan pembacaan
Shalawat
Badar, bak pasukan hendak menuju medan pertempuran. Mereka berkerudung,
sebagian berjilbab, dan sebagian berpakaian layaknya pelacur pula,
seronok.

Ketika saya diundang untuk mengamati prosesi itu, saya datang pada
pelacur
yang bertasbih. Apa gerangan yang menimpa nasib hamba Allah yang
eksostis
ini? Jangan dikira, Mas, soal hati dan jiwaku, saya tidak mau kalah
dengan seorang Kiai. Sebuah ungkapan jujur, tulus dan cukup
kontroversial, tetapi benar-benar menusuk jantung saya paling dalam.

Saya terharu mendengarkan kalimat itu, bahkan airmata saya mulai
mengembang tidak terasa. Saya hanya berfikir sederhana, siapa yang tahu
drama terakhir dari kehidupan seseorang? Siapa tahu hari ini ia menjadi
penjaja nafsu liar, di akhir hayatnya justru menjadi Kekasih Allah?
Siapa
tahu ia hanya melacurkan tubuhnya, sementara hati dan jiwanya hanya
untuk
Allah? Siapa tahu dia ini bukan pelacur, tetapi seorang gadis yang
ditugaskan oleh Allah untuk menyamar sebagai pelacur? Ataukah memang
dia
pelacur beneran, dan memiliki tingkat spiritual yang sangat eksotis,
sampai tahap paling ekstrim: dunia pelacur dan dunia spiritual dalam
satu
tubuh? Wallahu Alam.

Belum selesai saya mengakhiri ketercenganan, saya dikejutkan lagi oleh
jawaban yang cukup meruntuhkan seluruh dada saya, ketika saya bertanya
tentang keluarga dia. Saya seorang janda Mas, dengan dua orang anak,
laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki saya sedang menghafal
Al-Quran di
sebuah pesantren, sedangkan anak perempuan saya sekolah di madrasah di
kampung, ikut neneknya. Saya melacur ini untuk membiayai hidup mereka
berdua, dan setiap hari saya berdoa, agar anak saya jadi Ulama yang
saleh,
sementara yang perempuan jadi perempuan shalihat yang berguna.

Perempuan itu menitikkan airmatanya. Airmata itu, rasanya penuh dengan
ampunan Allah. Saya melihat hatinya menangis, berluka-luka. Luka itu
sepertinya jadi pledoi di akhirat nanti. Apakah Allah tega menyiksa
hambaNya yang terluka seperti dirinya, sementara ia berjuang tanpa
putus
asa, agar dua anaknya menjadi ahli syurga?


__________________
Mataram UnderGround!!!!
Bergerak Menyelinap, Merangkak Sambil Tiarap,
Menyerang Tanpa Sayap Untuk #mataram....
Maju Terussssssssss!!!!!!!!!


Veteran Member

Status: Offline
Posts: 91
Date:

cerminan hati adalah prilaku,jikalau hatinya baik,ikhlas insya allah lahiriahpun ikut baik,.Allah itu maha pengasih dan pengampun,anak itu bagaimana orang tuanya,rizki yang diberikan untuk si anak itu di dapat dari mana?dengan cara apa?itu dapat menentukan pola pikir,prilaku si anak tersebut nantinya,anda menginginkan seorang anak yang soleh dan soleha tetapi memberikan nafkah untuk si anak dengan cara seperti itu!!apakah halal,pantas dan dibenarkan secara syareat islam????

__________________
Smile
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard